Edited - Hal. 127-128
Wisata Kuliner Smandel
DARI PERUT NAIK KE HATI ALUMNI
Wisata kuliner adalah acara lintas angkatan yang kini identik sebagai kegiatan utama mailing list Media Smandel (Media_Smandel@yahoogroups.com) dengan owner-moderator Roy Matondang ('86) dan co-moderator Djati Rekso Wibowo ('87). "Awalnya milis Media Smandel dibuat sebagai salah satu kanal alternatif bagi alumni Smandel untuk berkomunikasi," ungkap Roy yang memiliki panggilan akrab Omloy ini kepada Buku 50 Tahun SMAN 8.
Sementara Bowie -- panggilan populer Djati Rekso Wibowo - mengenang bahwa aktivitas food hunting para alumni dimulai secara spontan pada 2003 dengan menyambangi sebuah resto di Pondok Indah Mall, lalu sebuah resto Manado di kawasan Setiabudi. "Pesertanya masih sedikit karena memang belum dirancang sama sekali," katanya.
Momentum Reuni Emas SMAN 8 yang ditandai dengan rangkaian acara Festival 8 membuat dua pengelola milis ini, dengan bantuan alumni sejumlah angkatan yang menjadi co-moderator tambahan, memiliki ide unik dengan menjadikan tanggal 8 setiap bulan sebagai jadwal rutin wisata kuliner. Gayung bersambut. Respon alumni sangat mendukung, sehingga jumlah peserta dari bulan ke bulan menunjukkan kenaikan angka yang signifikan.
Sejumlah hotspot kuliner di Jakarta seperti Bebek Binyo (Tebet), Bakmi Ceker (Tebet), Iga Panggang Panglima (Gandaria), Ikan Bakar (Jalan Wijaya), Sop Buntut (Hotel Borobudur), dan resto Kembang Goela (Sudirman) satu persatu menjadi incaran. Wiskul 8 September 2008 di Kembang Goela, berbarengan dengan buka puasa bersama, bahkan dihadiri sekitar 30-an peserta dari angkatan 1970 seperti mbah Jul (Julianto Soeroso yang kini dikenal sebagai salah seorang fotografer beken) sampai angkatan 2008. "Seingat saya ini acara dengan jumlah peserta terbanyak," tutur Ian Ramelan ('80), salah seorang 'aktivis' Wiskul Smandel yang sering diolok-olok alumni lain cuma punya dua pendapat tentang makanan: "enak" dan "enak sekali".
Wiskul 8 November 2008 memberikan nuansa baru karena berlangsung di luar Jakarta. Dengan dipimpin oleh Adhyta Devanti ('83) sebagai 'pemimpin rombongan', hampir 20 orang berangkat menuju Bandung. Bertindak sebagai host adalah Ferry 'Rephy' Ferdhany ('87) yang bermukim di kota Parijs van Java itu.
Sedangkan untuk wiskul tutup tahun pada bulan Desember, acara tak bisa berlangsung pada tanggal 'keramat' 8, karena bertepatan dengan Idul Adha. "Jadwalnya dimajukan menjadi 6 Desember 2008 bertempat di Gubug Mang Engking yang berada di lokasi kampus UI," ungkap Omloy. Sebagai project officer untuk wiskul Desember adalah Afia Mirza ('84).
Cara berpartipasi dalam kegiatan ini sangat mudah. Daftarkan diri anda melalui milis Media Smandel, dan siapkan dana Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah) per acara. Ini kebutuhan biaya rata-rata karena jika harga makanan jauh lebih tinggi dari uang sumbangan, biasanya kekurangan itu ditutup oleh alumni lain yang ringan tangan untuk merogoh koceknya lebih dalam.
Masih belum tertarik? Bayangkan yang satu ini. Untuk rencana wiskul pada Februari 2009, Bali sudah dipatok sebagai tujuan perburuan kuliner berikutnya. Kali ini ketua rombongan dipercayakan kepada Ian Ramelan, yang seperti sudah disebutkan sebelumnya, hanya punya dua pendapat soal makanan: "enak" dan "enak sekali".
Masih belum mau bergabung juga?
"Sekilas, acara ini memang terlihat seperti hura-hura. Tapi sebetulnya ini salah satu cara paling efektif untuk menguatkan silaturahmi antaralumni," simpul Omloy, yang saat menjadi murid SMAN 8 dulu dikenal sebagai salah seorang personil Settles -- band impersonator The Beatles paling langgeng di lingkungan Smandel.
Bener juga ya Omloy. Kalau perut sudah kenyang, hati pun terasa lapang. Yeah!
* * *
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment